Bulan febuari 2010, waktu pertama kali kita berkenalan. Dari salah satu jejaring sosial lah aku mengenal dirimu. Dirimu yang terlihat berkharismatik buatku. Hingga setiap aku membuka akun Facebook ku, pertama kali akun yang aku kunjungi adalah akunmu. Hmm mungkin aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan pada suatu ketika apa yang aku inginkan dan impikan ternyata menjadi kenyataan. Disaat kamu menghampiri akunku dan mengirimkan sebuah pesan singkat yang meminta diriku untuk memberikan nomer ponselku. Disaat itu hati ku sangatlah bahagia hingga tak mampu berkata apa-apa, yaa itu terdengar sangat berlebihan tapi itulah diriku. Apa yang aku inginkan dan impikan ternyata dapat menjadi kenyataan. Dan akupun membalas pesanmu dan memberikan nomer ponsel ku. Mulai dari situlah aku merasa nyaman berkomunikasi dengan dirimu. Dirimu yang sangat dewasa dan luar biasa untuk ku. Tapi disaat yang bersamaan aku sedang memiliki seseorang disamping ku yang menyayangiku. Tapi itu tidak menghalangiku untuk tetep berkomunikasi dengan mu. Aku jalani ini semua dengan biasa saja, ya walaupun aku tidak bisa berbohong dengan perasaan ku bahwa ternyata aku menyayangi dirinya. Hmm hingga disuatu hari dia pergi menghilang begitu saja, tanpa kabar tanpa berita. Yang terakhir aku ketahui tentang dirinya, dia sedang sakit.
Beberapa bulan kemudian disaat aku sudah hampir melupakannya dan disaat aku sedang dekat dengan dua orang pria, malam-malam terdengarlah suara Handphone ku berbunyi. Ketika aku melihat layar ponselku disitu aku terkejut karna membaca sebuah nama yang terlihat di layar itu “ajo”, buru-buru aku mengangkat telefon darinya. Aku sadar itu memang sudah larut malam tapi itu tidak membuatku takut. Tanpa pikir panjang aku langsung berkata “halo” kepadanya, dan dibalas sangat sopan olehnya. Aku pun bahagia mendengarnya. Setelah kita berbincang panjang lebar, hingga tibalah saat dimana semua khayalku tentang dirinya pun terwujudkan.
Yaa, dia mengajakku untuk membina suatu hubungan, yaitu “Pacaran”. Aku tersontak kaget pada saat dia menyatakan itu. Hmm tanpa pikir panjang aku pun meng-iya kan ajakannya itu. Memang pada dasarnya aku sudah sayang padanya jadi apalagi yang harus aku pertimbangkan? Dua pria itu? Aah mereka kan hanya sekedar dekat saja tidak lebih. Akhirnya kami pun membuat kesepakatan untuk menjalani hubungan ini. Perasaan ku waktu itu sangatlah kacau. Aku sendiri bingung harus melakukan apa dan harus bagaimana. Yang pasti aku bahagia. Ya, orang yang aku idam-idamkan, yang aku suka, yang aku sayang itu adalah Agoes Prasetijo atau lebih dikenal dengan panggilan Ajo. Seorang lelaki berusia cukup dewasa yang lebih tua dariku enam tahun, dan sudah memiliki pekerjaan. Bagiku dia sempurna.
Hari demi hari aku lalui dengan rasa bahagia, karna ada seseorang yang menyayangiku yang menemaniku. Disetiap detik yang kita lalui, dia selalu ada untukku. Walaupun dia sibuk dengan pekerjaannya tapi dia selalu meluangkan waktu untukku. Kedewasaannya itulah yang membuatku nyaman dengannya. Segala bentuk tingkah lakunya, aku menyukainya. Ucapan-ucapan yang selalu dia lontarkan selalu menyejukan hatiku.
Hari sabtu pun tiba, hari dimana para remaja yang memiliki pasangan berbondong-bondong mendatangi rumah kediaman pasangannya. Dan begitupun juga dengan Ajo. Dia datang kerumahku. Awalnya aku sempat terkejut mendengarnya akan datang kerumah. Aku bingung harus berkata apa. Aku takut dengan kedua orangtua ku. Yaa aku memang belum pernah di datangi seorang lelaki dirumah. Aku pun pasrah saja, urusan orangtua ku, kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi. Akhirnya Ajo pun sampai dirumah ku, in merupakan pertemuan pertama ku dengan dia. Ya karna kita berkenalan lewat Jejaring Sosial. Aku pun terpesona melihatnya, dia terlihat begitu rapih dan harum. Dia benar-benar pria idaman ku. Kitapun terlarut dalam perbincangan, dan sempat terdiam beberapa saat, karena waktu malam itu keadaan dirumah ku sedang gelap dikarenakan ada pemadaman listrik. Tapi itu tidak membuat kebahagiaan ku hilang, aku tetap bahagia bersamanya. Dia pun mengutarakan perasaannya kepadaku bahwa dia sangat senang bertemu dengan ku dan dia juga bilang kalau dia sayang kepadaku. Detik demi detik, menit demi menit dan jam demi jam kita lalui, ternyata sudah pukul 9 malam. Kita pun berniat untuk mengakhiri pertemuan kita ini tapi hasrat kita berdua masih ingin bersama. Hingga disuatu ketika ponsel Ajo pun berdering, dan ternyata itu dari rekan kerjanya yang mengharuskannya untuk menemuinya dan menyelesaikannya. “Aah ada-ada saja, kenapa disaat seperti ini harus ada pengganggunya” gumam ku. Hmm aku tak bisa apa-apa lagi, dia pun harus menyelesaikan masalah kantornya itu. Dia pun pamit kepadaku dan kedua orangtua ku. Disaat aku mengantarnya kedepan pintu gerbang, dia mencium kening ku. Waah gilaa aku terkejut dibuatnya. Aku langsung tidak bisa berkata apa-apa dan hanya terdiam menyadari bahwa aku sedang dicium olehnya. Rasa senang ini tidak bisa aku tutup-tutupi, dalam hatiku aku merasa melayang-layang di udara. Namun lamunan ku itu terhapuskan ketika dia menghidupkan motornya dan pergi meninggalkan rumah ku. Sedih rasanya, ingin sekali menghabiskan malam ini berdua dengannya tapi mau apa daya mungkin lain kali. Malam ini benar-benar malam yang luaarr….. biaasaa untuk ku. Malam yang mungkn ngga akan aku lupakan!!
Keesokan harinya, aku berencana untuk bermain kerumah teman sekolah ku. Karena sedang diadakan acara kumpul-kumpul. Aku berharap dia bisa datang menemaniku tapi lagi-lagi soal pekerjaannya, dia tidak bisa datang. Tapi dia hanya bisa menjemputku waktu selesai acaranya. Acaranya pun selesai dan dia pun belum datang menjemputku. Akupun terus menunggunya, disaat aku menunggunya aku terus saja diledeki oleh teman-teman ku yang juga temen-teman dirinya. Aku tersipu malu dengan ledekan dari teman-teman ku, tapi harus ku akui kalau aku senang diledeki seperti itu. Dan tak lama kemudian Ajo pun datang untuk menjemputku. Waw ini pertama kalinya aku berboncengan dengan Ajo. Aku pun memeluknya dengan erat, sampai-sampai aroma tubuhnya menempel ke badan ku. Wangi……… sangat wangi. Dia bercerita tentang masalah kantornya dengan ku di sepanjang jalan. Tadinya aku mau langsung dibawa pulang tapi aku menolaknya karena aku masih ingin berdua dengannya. Akhirnya kita berdua pergi ke salah satu Mall yang ada di Tangerang.
Sesampainya di Summarecon Mall Serpong kita bingung harus kemana dan harus ngapain. Akhirnya kita sepakat untuk menonton bioskop di XXI. Waah tak pernah kusangka ini dapat terjadi, aku sangat senang. Sesampainya kita di XXI, dan kitapun berdiri didepan tempat tiket untuk memilih Film apa yang mau kita tonton. Dan film yang kita pilih adalah film Robin Hood. Sebelum masuk ke studionya kita sempat membeli PopCorn dan minuman ringan. Setelah itu kita langsung memasuki studio karena filmnya akan segera dimulai. Kita berdua menikmati filmnya dengan baik dan dengan perasaan yang sangat bahagia.
Sesampainya di Summarecon Mall Serpong kita bingung harus kemana dan harus ngapain. Akhirnya kita sepakat untuk menonton bioskop di XXI. Waah tak pernah kusangka ini dapat terjadi, aku sangat senang. Sesampainya kita di XXI, dan kitapun berdiri didepan tempat tiket untuk memilih Film apa yang mau kita tonton. Dan film yang kita pilih adalah film Robin Hood. Sebelum masuk ke studionya kita sempat membeli PopCorn dan minuman ringan. Setelah itu kita langsung memasuki studio karena filmnya akan segera dimulai. Kita berdua menikmati filmnya dengan baik dan dengan perasaan yang sangat bahagia.
Setelah filmnya selesai kita berencana untuk makan tapi aku ingat bahwa aku tidak boleh pulang terlalu malam. Akhirnya kita pulang. Disaat kita mau keparkiran hujan mulai turun perlahan-lahan. Kita pun panik, kita cepat-cepat untuk keluar dari mall tersebut tapi ternyata hujan pun keburu lebat. Dan kita sepakat untuk meneduh dahulu. Kita meneduh di depan ruko-ruko yang berada di kawasan mall itu. Disitulah aku merasakan kebahagian lagi. Disaat kita sedang meneduh, dia mendekatiku dan memeluk tubuh ku hingga erat, hingga aku tidak merasakan kedinginan. Tak peduli ada orang-orang disekitar kami yang sedang melihat kami yang sedang berpelukan ini, dia tetep memelukku dengan eratnya. Aah betapa bahagianya diriku. Setelah kurasa hujan sudah tidak begitu besar, kamipun melanjutkan perjalanan kami untuk pulang. Yaa walaupun masih gerimis-gerimis kecil tapi tidak membuat kami untuk berhenti malanjutkan perjalanan pulang. Belum separuh jalan, hujanpun kembali deras. Kami mencari tempat untuk berteduh. Dan sampailah kami di sebuah ruko di dekat perumahan. Badanku basah, dan dia pun mengeluarkan sebuah sapu tangan dari kantung celananya dan mengusapkannya ke wajah ku yang memang sedang basah karna terkena hujan. Betapa romantisnya dia.
Sekitar 10 menit kita meneduh disana, dan hujan pun terlihat sudah reda kita pun melanjutkan perjalanan kita. Dan si mama pun terus menelfon ku menyuruh ku untuk segera pulang kerumah. Sebenarnya masih hujan tapi kita tetap memaksakannya karna hari semakin malam. Dan sampailah aku dirumah. Awalnya dia ingin mampir dulu kerumah ku tapi aku menolaknya, aku beralasan kalau sudah malam lagian badannya sudah basah kalau tidak dikeringkan dia akan masuk angin. Dan dia pun menuruti perkataan ku. Setelah aku turun dari motornya, dia mencium kening ku dan berkata “I Love You”. Aww betapa romantisnya dia, dan aku pun membalas ucapannya itu. Dia pun perlahan-lahan pergi meninggalkan ku. Aah hari ini merupakan hari terindah yang pernah aku alami. Rasanya aku tidak ingin hari ini lewat begitu saja dan ingin mengulanginya lagi.
Disuatu ketika, disaat kita sedang berkomunikasi melalui pesan singkat atau “sms”, dia menyatakan sesuatu hal yang membuatku terkejut bahagia. Ya lagi-lagi dia slalu membuat kejutan. Dia mengajakku untuk menjadi isterinya. Aku tersontak kaget tak karuan. Mungkin sedikit tidak mempercayainya, karena terlalu cepat dia menyatakan itu dan mengingat umur ku yang masih terlalu belia untuk berpikir kearah sana. Dan aku juga tidak terlalu yakin apakan sungguhan dia menyatakan hal itu kepada ku? Atau hanya Gombalan semata? Yang hanya ingin membuatku melayang terbang? Aku tidak memikirkan itu terlalu jauh, yang pasti aku senang mendengarnya.
Dia bicara tentang semua masa depan kita. Mulai dari kita nikah berapa tahun lagi, pernikahannya seperti apa, mencari tempat tinggal untuk kita, dan sampai membicarakan anak sekalipun. Dia memang dewasa, saking dewasanya dia sampai berpikir sejauh itu. Dan aku hanya ikut-ikutan saja membayangkan itu semua. Betapa indahnya bila membayangkan itu semua dapat terwujud.
Tapi sayangnya, semua itu mungkin tidak akan pernah terjadi. karena aku dan dia sudah berakhir. Apa berakhir? mengapa secepat itu? Apa tidak salah? Yaa, semua terjadi begitu saja. Itu berawal dari saat dia datang kerumah ku sehabis dari kantornya. Dia mengirimi aku pesan singkat yang tujuannya memberi tahu ku bahwa dia akan mampir kerumah ku. Aku sih oke oke saja, karena aku senang dapat bertemu dengannya. Namun tanpa terduga sebelumnya orangtuaku berencana untuk pergi kerumah salah satu tante ku. Dan disaat itu aku bingung harus bagaimana memberitahu kepada Ajo. Semua sudah terjadi, Ajo tibalah dirumah ku. Dan disaat Ajo tiba, kedua orangtua ku sedang berada diluar rumah. Mereka tahu Ajo datang tetapi mereka bersikap cuek saja, tidak mempersilahkan Ajo untuk masuk kerumah. Dan akhirnya aku lah yang menyuruh Ajo untuk masuk kedalam. Dari situlah aku melihat ada keganjalan pada diri Ajo. Ajo dirumahku tidak terlalu lama, namun kami sempat berciuman sebentar untuk melepas kangen kami. Setelah itu Ajo langsung berpamitan lagi ke orangtua ku yang sudah sibuk mempersiapkan kepergiannya untuk mengunjungi tante ku.
Disaat itu keluarga ku benar-benar sangat cuek, bahkan ekstra cuek kepadanya. Aku sendiri tidak mengerti mengapa mereka seperti itu, tapi aku tidak menyadari Ajo ternyata tidak menyukai hal tersebut. Aku dan keluarga ku pun pergi ke kediaman tante ku di bilangan Cengkareng. Ternyata kami menginap disana. Aku sms-in Ajo, apakah dia sudah sampe atau belum. Tapi tidak ada balasan darinya. Mungkin aku berpikir dia sedang sibuk. Lalu se-jam kemudian aku mengirimi pesan lagi namun tetap tidak dibalas olehnya. Akhirnya aku pun menelponnya, ternyata dia juga tidak mengangkatnya. Aku sudah mulai panik dengan keadaan ini. Apa yang sedang terjadi dengannya? Ada apa dengan dia? kemana dia? hanya kata-kata itu yang selalu terlintas didalam benak ku. Namun aku selalu positif memikirkannya. Aku terus mencoba dan mencoba untuk menghubunginya namun tetap saja tidak ada hasil. Karena kelelahan aku pun tertidur, disaat aku tertidur ternyata Ajo menghubungiku. Aku pun terbangun dan langsung menghubunginya kembali tetapi tetap saja dia tidak mengangkatnya. Akhirnya aku pun menyerah dan melanjutkan tidur ku lagi.
Keesokan harinya, aku mencoba lagi mengirimi dia sebuah sms, untuk menanyakan keberadaan dia. tapi apa yang aku dapat? Aku malah mendapat kabar buruk yang amat sangat buruk!! Dia memutuskan hubungan asmara ini. Hancuurrr…… hatiku berkeping-keping (maaf lebay) tp memang itu yang benarr-benar aku alami dan rasakan. Aku kecewa dengan keputusannya itu. Aku bertanya kepadanya “memang apa yang salah? Kenapa kamu memutuskan itu? Apa salah ku?” sambil menitikan air mata aku bertanyanya. Dia pun menjawab dengan lembut “orangtuamu cuek sm aku. Aku ngga bisa seperti itu. Aku kalau menjalin hubungan dengan wanita, harus dekat juga dengan orangtuanya. Tapi orangtua mu malah cuek sm aku. Aku ngga bisa seperti itu”. Hmmm…… aku menariknafas dalam-dalam dan mencoba tidak terdengar seperti sedang menangis “tapi kan semua ini bisa dibicarakan baik-baik kamu jangan menyimpulakan seperti itu. Aku ngga mau kita berakhir L kasih aku kesempatan” pinta ku kepadanya. Dia pun meng-iya kan permintaan ku “yaudah kita coba lagi” . tangis ku pun sedikit menghilang ketika dia ngomong seperti itu. Dan aku pun berjanji akan memperbaiki semuanya.
Namun itu ngga cukup lama, keesokan harinya dia pun kembali memutuskan hubungan ini melalui pesan singkat. And well aku pun bisa menerima itu semua, walaupun sangaaaatttt berat hati. Dia pun berpesan kepada ku “jadilah anak yang berbakti kepada oangtua, buat orangtua bangga sama kamu. Kuliah yang bener biar cepet lulus” yaaaa itu adalah kata-kata terakhir yang dia berikan kepada ku. Dan sampai detik ini pun aku masih ingat itu.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya bulan agustus dan pada bulan itu Ajo akan berulang tahun. Andai saja dia masih menjadi pacar ku, aku akan ngasih hal terindah untuknya. Tapi sangat disayangkan dia telah menjadi kekasih oranglain. Hmm yaa tidak lama ini dia telah berpacaran dengan wanita lain. Tadinya aku tidak mengetahuinya tapi setelah aku melihat akun facebooknya ternyata disitu tertulis “In Relationship with Gebby Vanya Agistha”. Aku terkejut melihat itu. Hatiku sedih, kecewa melihatnya. Namun aku sadar, toh itu hak dia aku kan bukan siapa-siapanya dia lagi jadi terserah dia mau jadian sama wanita manapun. Tapi aku tidak bisa membohongi hati ku bahwa aku cemburu.
Saat ulangtahunnya, aku member selamat kepadanya dengan memberikan pesan di akun facebooknya. Aku sengaja tidak mengucapkannya yang pertama justru aku ingin mengucapkannya yang terakhir. Dan itu pun aku lakukan tapi dia tidak membalasnya. Aku senang jika dia senang J
Waktu pun berjalan dengan cepat. Sudah lama aku tidak berkomunikasi dengannya sejak insiden itu. Insiden dimana aku ketahuan olehnya sudah memiliki pacar lagi setelah baru 3 hari putus dengannya. Itu semuda tidak aku rencanakan tapi terjadi begitu saja. Ada lelaki “gila” yang menembak ku untuk menjadi kekasihnya. Namun aku sudah menjelaskan kepadanya namun dia tetap tidak percaya kepadaku dan sejak insiden itu aku selalu di cap jelek olenhnya L
Disuatu hari aku memberanikan diri untuk menghubunginya. Namun aku hanya missed call ke nomernya saja. Karena aku belum cukup berani untuk berbincang dengannya. Setelah aku missed call dia, tiba-tiba dia menelpon ku. Tapi karena aku sangat gugup, aku pun menolak telponnya itu. Namun dia menelpon ku kembali, untuk telpon yang kedua ini aku memberanikan diri untuk menjawabnya.
Setelah aku menjawab telponnya ternyata da sudah lupa dengan ku, hmm sebenernya bukan lupa sama aku sih tapi lupa sama nomerku lebih tepatnya nomerku hilang hmm mungkin lebih tepatnya lagi dia ganti handphone karena handphone nya yang dulu telah rusak. Dia pun menanyakan siapa aku, tapi aku tidak menjawabnya aku hanya membuatnya penasaran. Setelah ku matikan telponnya dia pun mengirim pesan singkat kepada ku yang isinya “sebenernya ini siapa si?” nah mulai disitulah aku berkomunikasi nonverbal dengannya. Aku menyembunyikan identitasku. Tapi dia semakin penasaran dengan ku tapi lama kelamaan aku cuekin dia karna rasa takut itu muncul kembali.
Setelah beberapa saat aku menghilang dan mencoba tidak mengingat dia, namun masalah itu muncul. AKU KANGEN AJO !!! rasa kangen ini muncul tiba-tiba. Rasa kangen yang tidak bisa aku mendung lagi. Dan akhirnya aku pun memberanikan diri untuk mengirimkan sebuah pesan singkat kepadanya “bang ajo apa kabar” itu adalah isi pesan yang aku kirim kepada Ajo. Dan Alhamdulillah dengan senangnya dia membalas sms ku. Yaa walaupun balasannya menanyakan “ini siapa” tapi aku cukup seneng. Kali ini aku tidak merahasiakannya, aku menjawab dan mengaku kalau aku yaa aku hehehe… setelah aku memberitahu nama ku dia pun langsung menelpon ku dan kita berbincang-bincang cukup lama. Aku bilang kepadanya kalau aku kangen denngannya dan dia pun mengatakan hal yang sama. Aku senang mendengarnya tapi aku sempet ragu apakah benar dia kangen dengan ku?
Setelah kejadian itu kami sering berkomunikasi, baik melalui pesan singkat maupn telpon. Kami merasa seperti dulu, seperti saat kami masih menjadi sepasang kekasih. Ditengah perbincangan dia mengucapkan kata-kata yang membuatku berharap lebih kepadaku. Dia menanyakan kepadaku apakah mungkin kita bersama lagi. Aku pun meng-iya kannya karena memang itu yang aku mau. Namun itu mungkin hanya pepesan kosong saja, karena itu semua tidak terjadi. dia selalu bilang seperti itu kalau kita sedang telponan. Aku tidak tau apakah dia memang sungguh-sungguh ingin seperti dulu atau hanya ingin mempermainkan aku saja?
Hal sepert itu berlangsung terus-menerus, tiba-tiba datang tiba-tiba pergi lagi. Sudah seperti jalangkung saja. Tapi entah mengapa aku tetap senang aja dia seperti itu dan aku juga tetap sayang dengannya. Mungkin aku terlalu bodoh, tapi apapun itu, papun yang dia lakukan padaku, aku akan tetap sayang sama dia sampai kapanpun, sampai dia menjadi milikku kembali!!!
===THE END===
edisi love story
writter: marsya pamela dira
writter: marsya pamela dira
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusheuu ini kan udah jadul tau. jangan di bahas lagi yaa :)
BalasHapus